Lidah Berfisur/Fissured Tongue/Scrotal Tongue


Author : drg. Kevin Marsel

1.         DEFINISI :
Kondisi yang relatif umum terjadi, tampak berupa alur-alur atau fisura linear pada dorsum lidah.
2.         ETIOLOGI :
a.         Pada anak-anak sering berhubungan dengan kelainan yang diturunkan dan merupakan salah satu tanda dari sindrom Melkersson-Rosenthal (lidah berfisur, bibir bengkak, dan paralisis wajah).
b.         Pada orang dewasa umumnya berhubungan dengan xerostomia.
c.    Beberapa obat terapi, terutama agen antidepresi, antihistamin, antihipertensi, obat jantung, dekongestan, obat penyekat ganglionik, dan penenang.
3.         EPIDEMIOLOGI :
a.         Lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
b.         Prevalensi tertinggi pada umur 21-40.
c.          Studi oleh Khozeimeh dan Rasti pada populasi orang Iran mendapat prevalensi 11,8% dari 1540 subjek. Darwazeh dan Almelaih 11,5% dari 2000 orang Yordania. Dos Santos 27,3% orang Brazil. Byahatti dan Ingafou 48,4% orang dewasa Libia.
d.         Seiring bertambah umur, prevalensi bertambah bisa disebabkan karena respon imun menurun, umur terkait atrofi jaringan oral, hipofungsi saliva, defisiensi vitamin, dan candidiasis.
4.         CIRI-CIRI KLINIS :
a.         Alur-alur atau fisura linear pada dorsum lidah.
b.         Berdasarkan pola :
1)          Longitudinal sentral, fisur vertical pada garis tengah permukaan dorsal lidah.
2)          Pola transvers sentral, fisur horizontal/memotong garis tengah.
3)         Pola bercabang.
4)          Pola difus/tidak beraturan.
c.          Berdasar jumlah :
1)          Ringan : fisur berkisar 1-3
2)          Sedang : fisur lebih dari 3.
3)         Parah : lebih dari 10.
d.         Berdasarkan ada tidaknya gejala :
1)          Tanpa sensasi terbakar.
2)          Dengan sensasi terbakar.
e.      Fisur seringkali mempunyai kedalam 2-5 mm dan lebar bervariasi, yang semakin menyempit mendekati bagian tepi. Terdapat pulau-pulau papilla di antara fisura, yang dapat terlihat kering, atrofik, atau geografik.
f.           Pada anak biasanya terjadi pada sifat poligenik atau autosomal dominan, sindrom Down, mulut kering, diabetes (terdapat pada 1% kasus), sumber halitosis.
g.    Sensasi terbakar pada lidah mungkin berhubungan dengan sistemik dan rendahnya angka kebersihan mulut. Faktor lokal yang berpengaruh seperti protesa, infeksi, kebiasaan parafungsional, reaksi alergi, xerostomia, galvanik, dll. Faktor sistemik misalnya medikasi, anemia, refluks esophageal, defisiensi vitamin B kompleks, seng, besi, dan faktor psikologis.
A B C

D E

Gambar 1. A. pola sentral longitudinal; B. pola transvers sentral; C. pola longitudinal lateral;           D. pola bercabang; E. pola difus

5.         DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
Erythema migrans, makroglosia dengan krenasi, hemihiperplasia lidah, orofasial granulomatosis.
6.         RENCANA PERAWATAN :
·       Drg. harus mengetahui bahwa lidah berfisur adalah varian normal dan umumnya tidak        memerlukan perawatan khusus.
·              Instruksikan pada pasien untuk menyikat lidahnya agar bersih.

DAFTAR PUSTAKA :
Bhat, Z., Hamid, R., Wani, B., dan Chalkoo, A., 2018, Fissured Tongue: A Cross-Sectional Study, Int.J.App.Dent.Sci; 4(3):133-135
Nowak, A.J., dkk., 2019, Pediatric Dentistry : Infancy Through Adolescence, 6th Ed., Elsevier, China
Sudarshan, R., Vijayabala, G.S., Samata, Y., dan Ravikiran, A., 2015, Newer Classification System for Fissured Tongue: An Epidemiological Approach, J.Trop.Med.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anomali Gigi : Taurodonsia / Taurodontism

Anomali Gigi : Fusi

Anomali Gigi : Concrescence