Pentingnya Kedokteran Gigi Anak
Author : drg. Kevin Marsel
·
Perubahan sosial di seluruh dunia
menunjukkan bahwa anak rentan terhadap penyakit mulut dan komplikasinya.
·
Dokter gigi bertanggung jawab
untuk mengedukasi dan memotivasi agar anak bebas dari sakit gigi, untuk semua
anak tanpa melihat etnik, suku, ras, dan sosioekonominya.
Pencegahan dan Diagnosis
· Pada beberapa dekade, kita
mengenal langkah preventif masih sama, yaitu minum air berfluoridasi, sikat
gigi dengan pasta gigi berfluoride, diet (makanan rendah gula), dan ke dokter
gigi 2x dalam setahun.
·
Sekarang telah berpindah dengan
berfokus pada karakteristik anak dan keluarga berdasarkan pemeriksaan resiko
karies (caries risk assessment/CRA), pemeriksaan karies yang lebih baik (radiograf
digital) dan pemilihan agen preventif (ex. Varnish fluoride, silver diamin
fluoride/SDF, fissure sealant).
Tabel 1. Sejarah Kedokteran Gigi Anak di Amerika Serikat
1900
|
Beberapa anak dirawat di klinik. Hanya
sedikit atau tidak ada instruksi perawatan gigi primer diberikan pada 50
sekolah dental di Amerika.
|
1924
|
Buku kedokteran gigi anak pertama kali
terbit.
|
1926
|
Pada edukasi dental hanya 5 dari 43 sekolah
di Amerika mempunyai fasilitas yang didesain khusus untuk merawat anak.
|
1927
|
The American Society for the Promotion of
Dentistry for Children mengadakan pertemuan di American Dental Association
(ADA) di Detroit untuk membentuk organisasi KGA.
|
1932
|
15 sekolah dental tidak berpengalaman
apapun merawat anak dan 22 sekolah tidak memiliki informasi pendidikan
perawatan anak di Amerika.
|
1935
|
6 program graduate dan 8 program
postgraduate berlangsung di pedodontik.
|
1940
|
The American Society for the Promotion of
Dentistry for Children berubah nama menjadi American Society of Dentistry for
Children.
|
1941
|
Hari kesehatan gigi anak digelar di
Cleveland, Ohio; dan Minggu Kesehatan Gigi Anak digelar di Akron, Ohio.
|
1942
|
Efektivitas dari fluoride topical untuk
mencegah karies diperkenalkan. The Council on Dental Education
merekomendasikan semua sekolah yang memiliki pedodontik untuk memasukkan ke
kurikulum.
|
1945
|
Infrastruktur air fluoridasi buatan pertama
dibangun di Grand Rapids, Michigan.
|
1947
|
The America Academy of Pedodontics
terbentuk.
|
1948
|
The American Board of Pedodontics yang
memberikan sertifikasi praktek KGA diakui oleh Council on Dental Education
dari ADA.
|
1949
|
Minggu pertama bulan Januari diperuntukkan
untuk National Children’s Dental Health Week.
|
1955
|
Teknik etsa asam diperkenalkan.
|
1960
|
Terdapat 18 program graduate dan 17 program
postgraduate pedodontik.
|
1964
|
Crest menjadi pasta gigi berfluoride
pertama yang diakui ADA.
|
1974
|
The International Workshop on Fluorides and
Dental Caries Reductions merekomendasikan suplementasi fluoride dimulai
segera setelah kelahiran jika memungkinkan (yang kemudian diralat dimulai
saat umur 6 bulan).
|
1981
|
Februari menjadi bulan kesehatan gigi anak
nasional.
|
1983
|
Konferensi di National Institute of Dental
Health memperkenalkan efektivitas dan kegunaan dari sealant.
|
1984
|
The America Academy of Pedodontics berubah
nama menjadi American Academy of Pediatric Dentistry.
|
1995
|
Definisi baru ditetapkan untuk spesialisasi
KGA oleh ADA’s House of Delegates : Pediatric Dentistry adalah spesialisasi khusus
usia yang ditentukan yang menyediakan perawatan kesehatan mulut preventif dan
terapi primer dan komprehensif untuk
bayi dan anak-anak hingga remaja, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
|
2003
|
AAP membuat “Policy Statement on Oral
Health Risk Assessment Timing and Establishment of a Dental Home”, yang
memuat beberapa peraturan tentang identifikasi kebutuhan pemeriksaan skrining
di klinik, mekanisme rujukan pasien, dan intervensi pada anak dengan resiko
tinggi.
|
2011
|
AAPD membuat Pediatric Oral Health Research
dan Policy Center untuk menginformasikan dan mengembangkan penelitian dan
kebijakan agar bisa meningkatkan kesehatan mulut anak.
|
2017
|
Pediatric Dentistry MATCH menunjukkan 676
pelamar untuk 408 posisi; terbanyak daripada semua spesialis lainnya.
|
Pedoman Perilaku
· American Academy of Pediatric
Dentistry (AAPD) mengatakan drg harus memahami latar belakang dan keseluruhan
anak sebelum merawat karies, seperti budaya, misalnya batas kontak
sentuhan dan interaksi gender di klinik
antar budaya tidak sama.
· Manajemen farmakologi yang
berubah. Misalnya sedasi mempunyai aturan baru, monitoring pasien, dan keamanan
yang lebih baik. Obat seperti kloral hidrat telah digantikan oleh medikasi yang
lebih aman dan reversibel.
· Manajemen perilaku dimana
tantangan drg untuk meyakinkan anak menerima anestesi, karena seringkali anak lebih
memilih sakit gigi daripada disuntik.
Tabel 2. Pandangan Perubahan Karakter dari Kedokteran Gigi Anak
Tradisional
|
Zaman Sekarang dan Akan Datang
|
Preventif
|
|
·
Diagnosis dengan radiograf
tradisional dan alat diagnostik karies.
·
Terdiri dari fluoride, seperti
air fluoridasi, pasta berfluoride, fluoride in dental office, suplemen F, dan
obat kumur di rumah.
·
Pilihan untuk melakukan sealant
gigi untuk mencegah karies pit dan fisur.
·
Pemeriksaan resiko karies tidak
dilakukan.
|
·
Radiograf digital dan deteksi
karies dengan alat elektronik.
·
Tradisional + varnish F, silver
diamin F (SDF), dan paradigma resiko karies untuk aplikasi F dan teknik lain,
tidak dilanjutkan suplemen.
·
Sealant dental berdasarkan
evidence dan diterima universal sebagai teknik preventif primer dan mungkin
mempunyai implikasi kuratif.
·
Pemeriksaan resiko karies
penting dilakukan.
|
Pedoman Tingkah Laku
|
|
·
Komunikasi sederhana
·
Pemisahan orang tua saat
perawatan
·
Semua anak dirawat dengan
paradigm yang sama tanpa melihat sistemik, emosional, dan faktor pengaruh lainnya.
·
Nyeri dan cemas ditangani
sebelum perawatan.
·
Manajemen perilaku
non-farmakologi.
·
Pandangan perilaku sederhana
berdasar struktur keluarga, karakteristik sosial mayor, dan sistem nilai
kelas menengah.
|
·
penerapan teknik yang lebih
canggih dengan memperhatikan sisi dan aspek perilaku lainnya dengan komponen
nasihat orang tua yang kuat.
·
Memahami sikap ortu yang
mempengaruhi perilaku anak, manajemen farmakologi, dan kehadiran orang tua.
·
Memahami efek kemiskinan pada
stress toksik anak dan adverse childhood experiences (ACEs).
·
Pemahaman dan manajemen nyeri
dan cemas sebagai faktor yang harus dihindari, sosial dan perkembangan
perilaku, dan hasil intraoperatif selama perawatan dental.
·
Manajemen perilaku dengan
sedasi, anestesi general.
·
Memahami pengaruh budaya,
kemiskinan, dan faktor nontradisional terhadap perilaku di klinik.
|
Perawatan ECC (Early Childhood Caries)
|
|
·
Alat sederhana dari komposit,
amalgam, mahkota stainless steel.
·
Pulpotomi dengan formokresol,
ferik sulfat.
·
Menekankan awetnya gigi primer
sebagai pertimbangan memilih material dan teknik.
·
Perawatan definitif (restorasi
atau ekstraksi) pada kebanyakan kasus ECC.
|
·
Integrasi dari mahkota
prevener, mahkota zirconia, infiltrasi resin.
·
Terapi pulpa yang beragam,
termasuk teknik indirek, mineral triokside agregat (MTA).
·
Memperhatikan toksisitas dan
keamanan dalam memilih restoratif.
·
Ada pilihan perawatan lain
seperti penggunaan fluoride dan agen anti karies lain.
|
Penyakit Sistemik dan Kondisi Kesehatan
Mulut
|
|
·
Penyakit tradisional menimbulkan
pola yang diprediksi dan memungkinkan manajemen yang konsisten.
·
Hasil dental yang dapat
diprediksi berdasar penyakit khusus pada pasien.
|
·
Mempertimbangkan penyakit baru
seperti obesitas dan penanganannya; kelainan makan lain; pertambahan kasus
autisme.
·
Perpanjangan umur pada
kerusakan organ, efek medikasi baru, dan teknologi baru untuk mendukung hidup
dan fungsinya.
|
Pertimbangan Praktek
|
|
·
Pencatatan dengan kertas dan
manajemen kantor.
·
Orientasi keamanan sederhana
(OSHA, NIOSH, CDC).
·
Prosedur persetujuan gigi
global.
·
Pola perawatan berdasar
regional dan pelatihan.
|
·
Digitalisasi catatan,
pembayaran, radiograf, dan prosedur laboratorium.
·
Keamanan klinik meliputi
mitigasi, paparan radiasi dengan pemakaian CBCT dan alat digital lain, HIPAA
berubah, manajemen air limbah.
·
Persetujuan berdasarkan
prosedur.
·
Berpedoman pada evidence untuk
perawatan gigi pediatrik.
|
* CBCT : Cone-beam computed tomography; CDC :
Center for Disease Control and Prevention; HIPAA : Health Insurance Portability
and Accountability Act of 1996; NIOSH : National Institute for Occupational
Safety and Health; OSHA : Occupational Safety and Health Administration
Penekanan Penyakit Gigi dan Penyakit Sistemik
·
ECC sebagai penyakit utama namun
kondisi lain juga harus menjadi perhatian, seperti fluorosis, estetik,
penanganan hipokalsifikasi molar-incisor, erosi dental (bisa berhubungan dengan
kelainan makan), amelogenesis imperfekta, stain intrinsik, dan jumlah gigi yang
abnormal.
·
Drg harus paham penyakit,
penanganannya, dan efek pada fisiologi oral dan fungsi, aspek sosial.
Daftar Pustaka
Nowak, A.J., dkk., 2019, Pediatric Dentistry :
Infancy Through Adolescence, 6th Ed., Elsevier, China
Komentar
Posting Komentar