Materi Kedokteran Gigi Anak : Pemeriksaan Dasar

Author : Kevin Marsel, S.KG, coass FKG UGM

1.            Riwayat
·               Ortu diharapkan hadir karena beberapa riwayat medis anak terkait perawatan bisa ditanyakan.
·               Pemeriksaan juga melihat tumbuh kembang anak.
2.            Keluhan Sekarang
·              Meliputi sifat, onset/tipe nyeri jika ada, faktor yang meringankan dan memperberat atau adanya erupsi gigi permanen.
3.            Riwayat Dental.
·               Perawatan sebelumnya untuk tahu tingkat kooperatif anak terhadap berbagai perawatan.
·               Waktu erupsi dan perkembangan dental.
·               Langkah preventif yang sudah pernah dilakukan.
·               Metode kontrol nyeri yang sudah pernah dilakukan.
4.            Riwayat Kesehatan Umum.
·               Harus tercatat sistematik, mencakup semua sistemik tubuh.
·               Bagian besarnya meliputi :
a.         Sistem kardiovaskular (misal lesi jantung, tekanan darah, demam reumatik).
b.         Sistem saraf pusat (misal kejang, keterlambatan kognitif).
c.          Sistem endokrin (misal diabetes).
d.         Saluran gastrointestinal (misal hepatitis, diare).
e.         Saluran pernapasan (misal asma, bronkitis, infeksi saluran pernapasan atas).
f.           Tendensi perdarahan (mencakup masalah perdarahan pada riwayat keluarga).
g.         Sistem urogenital (penyakit ginjal, reflux ureter).
h.         Alergi.
i.           Riwayat operasi/opname di RS.
j.           Perawatan dan medikasi yang sedang dilakukan.
5.            Riwayat Kehamilan.
a.         Lama persalinan.
b.        Berat lahir.
c.      Skor APGAR (Appearance : warna kulit; Pulse : denyut jantung; Grimace : refleks gerak; Activity : aktivitas otot; Respiration : pernapasan).
d.         Masalah antenatal dan perinatal, khususnya menjelang kelahiran.
e.         Prematur dan perawatan khusus atau perawatan intensif neonatal.
6.            Tumbuh Kembang.
·     Pada beberapa negara, buku catatan diberikan untuk ortu untuk mencatat pertumbuhan dan perkembangan post natal, penyakit masa kecil, dan kunjungan ke tenaga medis. Pertanyaan yang diajukan :
a.         Kejadian penting terkait perkembangan.
b.         Perkembangan bicara dan bahasa.
c.          Keterampilan motorik.
d.         Sosialisasi.
7.            Perawatan Medis yang Sedang Berlangsung.
a.         Medikasi, mencakup medikasi komplemen.
b.         Perawatan/tindakan yang sedang dijalani.
c.          Imunisasi.
8.            Riwayat Keluarga dan Sosial.
a.         Riwayat keluarga dengan penyakit serius.
b.         Silsilah keluarga.
c.          Sekolah, prestasinya di kelas.
d.         Kendala bicara/bahasa.
e.         Hobi/hewan peliharaan/kesukaan lain.
·               Pertanyaan tidak boleh ofensif/intrusif.
9.            Pemeriksaan.
·               Ekstra oral :
a.         Periksa tinggi badan dan berat badan. Catat dalam grafik pertumbuhan.
b.    Kadang diperlukan pemeriksaan dada, abdomen, dan ekstremitas walaupun tidak umum dilakukan drg (misal cek adanya cedera lain selain trauma, memeriksa manifestasi sindrom/kondisi medis).
c.          Cek bicara dan bahasa.
d.         Fasial : simetri, dimensi, dan tipe ortodontik dasar fasial.
e.         Mata : penampilan bola mata, sklera, pupil, dan konjungtiva.
f.           Pergerakan bola mata : bisa menjadi indikasi strabismus/squint atau palsi.
g.         Warna dan penampakan kulit.
h.         Sendi temporomandibular.
i.           Nodus limfatikus servikal, submandibular, dan osipital.
·               Intra oral :
a.         Jaringan lunak termasuk orofaring, tonsil, dan uvula.
b.         Kebersihan mulut dan status periodontal.
c.          Jaringan keras gigi.
d.         Relasi oklusi dan ortodontik.
e.         Kuantitas dan kualitas saliva.
10.        Diagnosis Sementara.
·       Harus dilakukan untuk semua pasien, misal apakah itu karies, penyakit periodontal, atau stomatitis aftosa.
·               Mempengaruhi pemeriksaan khusus, diagnosis akhir, dan rencana perawatan.
11.        Pemeriksaan Khusus.
·               Radiografi :
a.         Prinsip : minimalisasi paparan.
b.         Jenis yang bisa digunakan :
1)      Radiograf bitewing.
2)      Periapikal.
3)      Panoramik.
4)      Oklusal.
5)      Ekstra oral.
c.    Intensifying screen : mengurangi signifikan dosis paparan : panoramik lebih bermanfaat daripada meronsen gigi satu persatu.
·           Radiograf lain :
a.         Computed axial tomography (CAT) dan cone beam CT.
b.         Magnetic resonance imaging (MRI).
c.          Nuclear medicine.
d.         Ultrasonografi.
12.        Tes Vitalitas Pulpa.
a.         Termal.
b.         Stimulator elektrik.
c.          Perkusi.
d.         Mobilitas.
e.         Transiluminasi.
13.        Investigasi Darah.
a.         Hitung darah penuh dengan perhitungan diferensial sel darah putih.
b.         Kimia klinis.
14.        Investigasi Mikrobiologi.
a.         Kultur mikroorganisme dan sensitivitas antibiotik.
b.         Sitologi.
c.          Serologi.
d.         Imunofluoresen direct dan indirect.
15.        Patologi Anatomi.
a.         Pemeriksaan histologi spesimen biopsi.
b.         Seksioning jaringan keras (misal diagnosis anomali enamel).
c.     Skaning dan transmisi mikroskop elektron (misal rambut anak dengan displasia ektodermal).
16.        Fotografi.
a.         Fotografi ekstra/intra oral bisa menjadi catatan pertumbuhan anak yang berguna.
b.         Sebagai dokumen legal kasus kekerasan/trauma atau bantuan diagnosis anomali/sindrom.
c.          Perlu persetujuan medis untuk ambil foto.
17.        Cetakan Diagnostik.
·               Penting untuk ortodontik/rencana perawatan restoratif yang kompleks.
·               Sebagai catatan general.
18.        Tes Aktivitas Karies.
a.         Riwayat diet.
b.         Laju aliran saliva.
c.          Kapasitas buffer saliva.
d.         Perhitungan koloni bakteri S. mutans dan Lactobacillus.
19.        Diagnosis Definitif.
·               Diagnosis akhir berdasarkan pemeriksaan, riwayat, dan menentukan rencana perawatan akhir.
20.        Pemeriksaan Resiko Penyakit.
·               Harus dilakukan sebelum menentukan rencana perawatan akhir.
·               Pemeriksaan berdasarkan :
a.         Pengalaman penyakit masa lalu.
b.         Status dental sekarang.
c.          Riwayat keluarga dan status pekerjaan.
d.         Kebiasaan diet.
e.         Kebersihan mulut.
f.           Kondisi kesehatan.
g.         Dugaan ke depan terhadap aktivitas penyakit.
h.         Faktor sosial, misal migrasi yang barusan terjadi, halangan bahasa, etnis, dan budaya yang beragam : bisa mempengaruhi resiko karies.
·               Resiko penyakit rendah :
a.         Tidak ada karies.
b.         Riwayat keluarga baik (diet baik, kesehatan gigi saudara baik, ortu motivasi tinggi dan perhatian terhadap kesehatan).
c.          Kebersihan mulut baik.
d.         Akses ke fluoridasi air .
·               Resiko sedang :
a.         Satu/dua lesi baru per tahun.
·               Resiko tinggi :
a.         Tiga/lebih lesi baru per tahun.
b.         Perawatan ortodontik.
c.          Sakit kronis/opname di RS.
d.         Anak dengan medically compromised.
e.         Faktor resiko sosial.
21.        Rencana Perawatan :
a.         Emergency care dan penanganan nyeri.
b.         Perawatan preventif.
c.          Perawatan bedah.
d.         Perawatan restoratif.
e.         Perawatan ortodontik.
f.           Restoratif yang luas/manajemen bedah selanjutnya.
g.         Kontrol.
22.        Perilaku Klinis.
·               Kontrol infeksi. Berdasar universal precaution :
a.         Mencegah kontaminasi dengan membatasi dan identifikasi ‘zone of contamination’.
b.         Kebutuhan eliminasi kontaminasi harus minimal jika daerah kontaminasi terobservasi.
c.          Memandang setiap pasien berpotensial infeksius untuk mencegah infeksi silang.
d.     Klinisi harus memakai pakaian pelindung, kacamata, masker, dan sarung tangan. Anak harus dilindungi dengan kacamata.
·               Mencatat catatan klinis :
a.         Merupakan dokumen legal dan harus dapat terbaca.
b.         Rencana perawatan dicatat tiap tahap sehingga klinisi tahu tahap perawatan selanjutnya.
·               Pemakaian rubber dam : clamp rubber dam harus diikat dental floss agar tidak tertelan.
·               Persetujuan perawatan :
a.         Sampaikan informasi detail tentang perawatan (informed consent).
b.   Jika ada perubahan perawatan (misal pencabutan yang tidak diantisipasi sebelumnya), informed consent harus dilakukan lagi.
c.         Tindakan invasif (misal anestesi lokal) harus persetujuan ortu/wali.

Sumber : Hall, R. K., Cameron, A.C. (ed.), dan Widmer, R.P. (ed.), 2013, Handbook of Pediatric Dentistry, 4th Ed., Elsevier : Australia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anomali Gigi : Taurodonsia / Taurodontism

Anomali Gigi : Fusi

Anomali Gigi : Concrescence