Anomali Gigi : Dens Evaginatus / Tuberkel Leong / Tonjol Talon
Author : drg. Kevin Marsel
1. DEFINISI :
Penonjolan
berbentuk kubah, berukuran kecil, memancar dari alur sentral permukaan oklusal
atau lingir lingual tonjol bukal gigi posterior permanen. Biasanya
diklasifikasikan sebagai tonjol aksesoris. Jika tonjol aksesori muncul pada
gigi anterior yang mengakibatkan cingulum sangat membesar disebut tonjol talon.
2. ETIOLOGI :
a. terjadi
selama fase bell perkembangan gigi, satu atau lebih tonjol atau tuberkulum
tambahan dibentuk oleh proliferasi abnormal dari epitel enamel bagian dalam ke
retikulum stelata dari organ enamel dengan inti dentin yang mengelilingi
perpanjangan sempit dari jaringan pulpa. Hal ini menghasilkan tonjolan abnormal
dari permukaan oklusal gigi yang terkena, sering di daerah alur pusat antara tonjol
bukal dan lingual.
b. Tonjol
talon terlihat berhubungan dengan sindroma Rubenstein-Taybi, dengan ciri
khasnya berupa keterbelakangan mental, anomali digital dan fasial, penurunan
testis yang tertunda atau tidak sempurna, maturasi tulang kurang dari 50%.
3. EPIDEMIOLOGI :
Kasusnya
lebih jarang dari dens in dente (dens invaginatus). Khususnya sering terjadi
pada keturunan orang Asia. Prevalensinya antara 1% dan 4%, paling sering pada
orang-orang keturunan Asia, termasuk orang Filipina, India di Amerika Utara,
Eskimo, Cina, Thailand, dan Jepang. Pada penduduk asli Eskimo Alaska,
prevalensi setinggi 15% telah diamati.
4. CIRI-CIRI KLINIS :
a. Tuberkulum
oklusal ini mudah patah atau bisa aus oleh gaya oklusal, yang mengakibatkan
paparan pulpa langsung pada gigi yang tidak karies. Tuberkel ini dapat meluas
hingga 3,5 mm dari permukaan oklusal di gigi posterior dan hingga 6,0 mm dari
permukaan lingual pada gigi anterior. Ini dapat menyebabkan komplikasi berat,
termasuk hilangnya vitalitas gigi, infeksi dalam bentuk abses atau selulitis,
atau osteomyelitis rahang.
b. Lima
kali lebih sering diamati pada mandibula daripada di maksila. Anomali ini
terjadi lebih sering pada pasien wanita dan dapat terjadi secara unilateral
atau bilateral, dan tuberkulum oklusal sering cukup besar untuk menyebabkan
gangguan oklusal. Tuberkel ini paling sering muncul pada permukaan oklusal gigi
posterior dan permukaan lingual gigi anterior. Meskipun dapat terjadi pada gigi
di maksila atau mandibula, DE paling sering mempengaruhi premolar mandibula.
c. Nama
tonjol talon berasal dari kemiripannya dengan talon burung elang dengan 3
sayap. Tonjol talon dapat mengganggu oklusi.
Tonjol talon pada palatal gigi anterior
Tonjol talon pada gigi Incisivus
5. DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS :
Dens
invaginatus, fusi.
6. RENCANA PERAWATAN :
a. mempertahankan
vitalitas pulpa, pencegahan karies, eliminasi iritasi lidah, memenuhi syarat
estetik dan fungsi oklusal.
b. grinding
intermiten tuberkulum untuk mendorong pembentukan dentin reparatif.
c. grinding
intermiten 2/3 tonjol talon diikuti aplikasi fluoride topikal interval setiap 4
bulan selama 5 tahun.
d. tindakan pencegahan, termasuk
profilaksis pumis dan etsa asam dengan asam fosfat, diikuti penumpatan bahan
komposit.
Sumber :
1. Langlais, R. P., 2009, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan Edisi 4, Jakarta, EGC
2. Turner,
J. W., Kluemper, G. T., Chance, K., dan Long, L., 2013, Dens Evaginatus: The
Hornet's Nest of Adolescent Orthodontics, Am
J Orthod Dentofacial Orthop 2013;143:570-3
3. Shekhar, M. G., Vijaykumar, S., Tenny,
J., dan Ravi, G. R., 2010, Conservative Management of Dens Evaginatus: Report
of Two Unusual Cases, Int J Clin Pediatr
Dent. 3(2): 121–124
Komentar
Posting Komentar